Pengertian Keuangan, Konsep Dasar, dan Kategorinya

Pengertian Keuangan
Keuangan

A. Pengertian Keuangan
Keuangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yang bertalian dengan uang; seluk beluk uang; urusan uang; atau keadaan uang. Secara luas istilah keuangan adalah hal-hal yang berkaitan dengan manajemen, penciptaan, dan studi tentang uang dan investasi. Keuangan dibagi menjadi tiga kategori, keuangan publik, keuangan perusahaan, dan keuangan pribadi. Ada banyak kategori spesifik lainnya, seperti keuangan perilaku, yang berupaya mengidentifikasi alasan kognitif (misalnya emosional, sosial, dan psikologis) di balik keputusan keuangan.

Pengertian lain keuangan (finance) mempelajari bagaimana cara mengetahui berbisnis individu, meningkatkan organisasi, mengalokasi, menggunakan sumber daya moneter dengan sejalannya waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyeknya. Istilah keuangan berarti ilmu keuangan dan aset lainnya, manajemen aset tersebut, dan menghitung dan mengatur risiko proyek. Keuangan juga memiliki lembaga yang terdiri dari dua (2) jenis yaitu: 1. Lembaga Keuangan Umum (Konvensional) 2. Lembaga Keuangan Syariah.

Keuangan Menurut Para Ahli
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), keuangan adalah,
a. Upaya untuk menghimpun dana guna mendirikan usaha baru atau memperluas usaha, misalnya dengan menjual saham, obligasi, atau surat berharga, atau komposisi di antara ketiganya;
b. Pengetahuan teori dan praktik mengenai keuangan yang mencakup uang, kredit, perbankan, sekuritas, investasi, valuta asing, penjaminan emisi, kepialangan, trust, dan sebagainya;
c. Penghimpunan dana yang dilakukan oleh pemerintah melalui penarikan pajak atau penerbitan obligasi, serta administrasi pendapatan dan belanja negara; kegiatan tersebut dikenal dengan istilah “keuangan Negara" (public finance) (finance).

2. Ridwan dan Inge (2003), keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang di antara individu maupun antara bisnis dan pemerintah

B. Konsep Dasar Keuangan
Terdapat enam konsep dasar keuangan menurut Mary Beth Storjohann seorang pakar perencana keuangan terkenal di San Diego, Amerika Serikat di antaranya,
1. Nilai Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih merupakan ukuran bagi kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi total aset dengan jumlah total utang. Jika hasil tidak menunjukkan angka minus, berarti perusahaan berada dalam kondisi aman. Jika tidak, berarti  perusahaan berada dalam  kondisi rawan dan mungkin butuh strategi untuk memperbesar pemasukan pendapatannya.

2. Inflasi
Menurut Barro dan Robert J, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus-menerus. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus, serta saling memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

3. Likuiditas
Likuiditas (liquidity) menurut Kamus Keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat; sebuah perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta (aktiva) lancarnya.

4. Bear Market
Bear market ini sering digunakan untuk menyebut periode penurunan harga surat berharga sebesar 20% atau lebih. Bear market ini biasanya ada pada surat saham yang dimiliki oleh perusahaan. Adanya bear market pada saham dipicu ketika investor menjual saham, umumnya untuk mengantisipasi memburuknya kondisi ekonomi dan penurunan keuntungan perusahaan.

5. Toleransi Risiko
Toleransi risiko merupakan sebuah ukuran dari tingkat ketidakpastian yang bersedia diterima oleh seorang investor atau pengusaha sehubungan perubahan negatif terhadap bisnis atau aset. Seberapa tingginya toleransi risiko tergantung pada seberapa agresif seorang investor atau pengusaha  dalam berinvestasi. Toleransi risiko tidak hanya bergantung pada kondisi emosional seseorang, tetapi juga dari perkiraan seberapa banyak waktu, potensi penghasilan dan aset yang akan bisa  dimiliki di masa depan.

6. Alokasi Aset dan Diversifikasi
Konsep dasar keenam atau terakhir yang dimiliki keuangan adalah alokasi Asset dan diversifikasi. Alokasi aset bisa diartikan sebagai tempat di mana Anda akan menyimpan uang, tergantung pada kebutuhan individu maupun perusahaan. Bisa dengan membeli rumah, tanah, atau apapun. Alokasi aset berhubungan erat dengan diversifikasi di mana risiko kesalahan mengalokasikan aset tersebut  bisa berkurang dengan mendiversifikasi investasi di dalam satu kelas aset maupun di berbagai jenis kelas aset yang berbeda.

C. Kategori Keuangan
Saat ini, "keuangan" biasanya dipecah menjadi tiga kategori besar: Keuangan publik meliputi sistem pajak, pengeluaran pemerintah, prosedur anggaran, kebijakan dan instrumen stabilisasi, masalah utang, dan masalah pemerintah lainnya. Keuangan perusahaan melibatkan pengelolaan aset, kewajiban, pendapatan, dan utang untuk bisnis. Keuangan pribadi mendefinisikan semua keputusan keuangan dan kegiatan individu atau rumah tangga, termasuk penganggaran, asuransi, perencanaan hipotek, tabungan, dan perencanaan pensiun.
1. Keuangan Publik
Pemerintah membantu mencegah kegagalan pasar dengan mengawasi alokasi sumber daya, distribusi pendapatan, dan stabilisasi ekonomi. Pendanaan rutin untuk program-program ini sebagian besar dijamin melalui perpajakan. Meminjam dari bank, dan perusahaan asuransi serta mendapatkan dividen dari perusahaannya juga membantu membiayai pemerintahan.

2. Keuangan Perusahaan
Bisnis memperoleh pembiayaan melalui berbagai cara, mulai dari investasi ekuitas hingga pengaturan kredit. Suatu perusahaan dapat mengambil pinjaman dari bank atau mengatur jalur kredit. Memperoleh dan mengelola utang dengan tepat dapat membantu perusahaan berkembang dan menjadi lebih menguntungkan.

3. Keuangan Pribadi
Perencanaan keuangan pribadi umumnya melibatkan analisis posisi keuangan individu atau keluarga saat ini, memprediksi kebutuhan jangka pendek, dan jangka panjang, dan melaksanakan rencana untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam batasan keuangan individu. Keuangan pribadi sangat tergantung pada pendapatan seseorang, kebutuhan hidup, dan tujuan serta keinginan individu. Aspek terpenting dari keuangan pribadi di antaranya,
a. Menilai status keuangan saat ini, arus kas yang diharapkan, tabungan saat ini, dan lain-lain.
b. Membeli asuransi untuk melindungi dari risiko dan memastikan kedudukan materi seseorang aman
c. Menghitung dan mengajukan pajak
d. Tabungan dan investasi
e. Perencanaan pensiun
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Keuangan, Konsep Dasar, dan Kategorinya"