Teori Linier Perubahan Sosial, Jenis, dan Tokohnya

Teori Linier Perubahan Sosial
Teori Linier Perubahan Sosial

A. Teori Linier Perubahan Sosial
Teori linier atau teori perkembangan mempercayai bahwa perubahan sosial dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu. Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial yang terjadi memberikan kemajuan bagi masyarakat (grafis naik) atau menuju ke arah yang lebih baik, misalnya  perkembangan bangsa Indonesia dari zaman penjajahan, mempertahankan kemerdekaan, sampai dengan saat ini.

Contoh yang lain misalnya perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Masyarakat tradisional yang menggunakan peralatan dari bahan seadanya melalui proses pembuatan secara manual. Teknologi ini selanjutnya berkembang menjadi teknologi canggih yang pada intinya bertujuan mempermudah pekerjaan manusia.

B. Jenis dan Tokoh Teori Linier Perubahan Sosial
Teori perkembangan linier dibagi menjadi dua macam, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Herbert Spencer, seorang sosiolog dari Inggris berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti. Emile Durkheim mengatakan bahwa masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan cara hidup masyarakat tradisional yang cenderung mengedepankan keseragaman sosial yang diikat oleh ide bersama.

Solidaritas organik merupakan cara hidup masyarakat lebih maju yang lebih berakar pada perbedaan daripada persamaan. Max Weber melalui teori evolusinya berpandangan bahwa masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi pemikiran mistik dan takhayul menuju masyarakat yang rasional. Karl Marx berpandangan bahwa masyarakat feodal akan berubah secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Teori Linier Perubahan Sosial, Jenis, dan Tokohnya"