Pengertian Hidung Manusia, Struktur, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Pengertian Hidung Manusia
Hidung Manusia

A. Pengertian Hidung Manusia
Hidung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah alat pencium, penghirup, penghidu (letaknya di sebelah atas bibir). Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara.

Hidung merupakan alat indra manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau, sekitar 10-20 juta sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.

B. Struktur Hidung Manusia
1. Lubang Hidung, merupakan bagian hidung yang berfungsi melindungi hidung dari berbagai ancaman dari luar. Selain itu, lubang hidung juga berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang bisa masuk ke dalam hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga hidung. Ada 2 buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh septum atau pemisah hidung.
2. Bulu Hidung, adalah rambut-rambut halus pada hidung yang berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran sehingga tidak bisa masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.
3. Septum (Pemisah) Hidung, merupakan struktur yang memisahkan hidung menjadi dua bagian. Septum hidung memisahkan hidung menjadi 2 bagian (kiri dan kanan) dari mulai lubang hidung hingga bagian tenggorokan awal. Dinding septum hidung dilapisi oleh lendir dan memiliki pembuluh darah sehingga berfungsi untuk melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk. Septum hidung dibentuk oleh tulang dan tulang rawan hidung.
4. Rongga Hidung, pada rongga hidung terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus). Fungsi utama rongga hidung yaitu untuk melanjutkan udara yang masuk menuju ke tenggorokan. Rongga hidung juga dapat menjaga kelembaban, suhu dan tekanan udara. Dalam menjalankan fungsinya, bagian ini dibentuk oleh tulang tengkorak yang membentuk dinding-dinding hidung. Terdapat 4 dinding yang saling berhubungan, yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan lateral (samping)
5. Saraf Hidung (Saraf Olfaktori), merupakan salah satu saraf kranial yang berhubungan langsung dengan otak. Saraf olfaktori merupakan saraf kranial yang berfungsi sebagai reseptor utama dalam indera penciuman. Saraf ini menerima rangsangan berupa bauan yang terbawa bersama udara yang dihirup lalu mengirimkan informasi tersebut dalam bentuk impuls. Fungsi saraf olfaktori akan berhubungan dengan rasa makanan atau minuman yang dikonsumsi.
6. Sinus Hidung, merupakan struktur berupa rongga yang terletak disekitaran hidung. Manusia memiliki 4 pasang sinus hidung. Struktur ini sering disebut juga dengan sinus paranasal. Semua sinus akan bermuara ke dalam rongga hidung. Sinus hidung berfungsi untuk melembabkan dan menyaring udara. Adapun 4 sinus hidung yang ada di antaranya,
a. Sinus maksilaris (di tulang pipi)
b. Sinus frontalis (di tengah dahi)
c. Sinus ethmoidalis (diantara mata)
d. Sinus sphenoidalis (di belakang rongga hidung)

7. Tulang Rawan Hidung, tulang rawan pada hidung merupakan struktur kuat dan juga elastis pembentuk bagian ujung hidung. Bentuk tulang rawan yang menyusun hidung menentukan bentuk hidung tersebut. Tulang rawan yang membentuk bagian hidung disebut tulang rawan hialin yang bersifat semi transparan, kuat dan fleksibel. Meskipun bersifat kuat dan elastis, tulang rawan ini juga bisa rusak jika terjadi benturan yang sangat keras.
8. Silia, adalah struktur bulu hidung yang sangat halus, fungsi utama silia adalah untuk melakukan penyaringan udara yang masuk ke hidung.
9. Selaput Lendir, selaput lendir pada hidung berfungsi untuk menghasilkan mukus (ingus) sehingga hidung bisa terlindung dari berbagi macam kotoran dan bakteri.
10. Saluran Hidung – Tenggorokan (Nasofaring), pada bagian belakang hidung terdapat saluran yang berhubungan dengan tenggorokan. Pada Nasofaring terdapat tuba eustachius dan juga tonsil adenoid (faringeal). Nasofaring ini berfungsi sebagai pengatur tekanan udara oleh tuba eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokan) dan pelindung dari infeksi oleh tonsil adenoid.

C. Fungsi Hidung Manusia
1. Sebagai organ pernapasan (penyaring udara)
2. Sebagai indera penciuman
3. Berperan dalam pengaturan suara
4. Pembersihan saluran napas
5. Pemberi rasa pada makanan (bekerja sama dengan indra pengecap)

D. Cara Kerja Hidung Manusia
Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke otak untuk diolah sehingga bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.

Di dalam rongga hidung, udara mengalami penyesuaian temperatur dan kelembapan. Proses ini dilakukan melalui sekat rongga hidung (concha nasalis). Di suatu rongga hidung (kiri atau kanan) terdapat 3 buah conchae yang membagi rongga tersebut menjadi 3 bagian. Pada saat melewati conchae, udara akan disesuaikan terhadap temperatur panas atau dingin. Udara yang terlalu panas akan diturunkan temperaturnya dan yang terlalu dingin akan dihangatkan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Hidung Manusia, Struktur, Fungsi, dan Cara Kerjanya"