Pengertian Pertanian, Lingkup, Jenis, Bentuk, dan Manfaatnya

Pengertian Pertanian
Pertanian

A. Pengertian Pertanian
Pertanian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perihal bertani (mengusahakan tanah dengan tanam-menanam); segala yang bertalian dengan tanam-menanam (pengusahaan tanah dan sebagainya). Secara luas Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.

Pertanian Menurut Ahli
1. Mosher (1966), pertanian merupakan sebuah bentuk produksi yang khas yang mana berkaitan dengan proses pertumbuhan hewan dan tanaman.
2. Van Aarsten, pertanian yaitu kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuhan dan atau hewan.

B. Lingkup Pertanian
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian diartikan sebagai kegiatan pembudidayaan tanaman. Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu.

Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air).

Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran.

Apabila seorang petani memandang semua aspek tersebut dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi.

Sisi pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannya adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik atau permakultur, memasukkan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial.

Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif (pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.

Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponik) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.

C. Jenis Pertanian
1. Pertanian Modern, merupakan proses budidaya pertanian yang sudah menggunakan peralatan dan teknologi canggih untuk mempermudah proses produksi dan meningkatkan hasil pertanian dalam kurun waktu yang lebih efisien dan efektif. Pertanian modern sendiri saat ini sudah banyak diterapkan baik di Indonesia maupun di luar negeri.
2. Pertanian Organik, adalah sebuah rangkaian sistem produksi penanaman yang berdasarkan daur ulang hara secara alami, dan juga menggunakan strategi perpindahan hara secara cepat dan tepat dari sisa tanaman. Tujuan dari pertanian organik sendiri yaitu untuk menghasilkan pangan dengan kualitas baik dan sehat yang tentu saja bebas dari bahan kimia apapun. Biasanya pertanian organik menggunakan pupuk nasa.

D. Bentuk Pertanian
1. Sawah, yaitu sebuah bentuk pertanian yang dilakukan pada lahan basah atau lahan dengan air yang cukup banyak. Sawah juga dibagi ke dalam beberapa jenis seperti sawah irigasi, sawah bencah atau sawah pasang surut, sawah tadah hujan, dan sawah lebak.
2. Pekarangan, yaitu sebuah lahan yang memiliki letak pada lingkungan pemukiman warga atau di lingkungan rumah yang biasanya dibatasi dengan pagar.
3. Tegalan, adalah sebuah area dengan lahan yang kering dan memiliki ketergantungan pada air hujan. Tanah tegalan sendiri juga susah untuk dibuatkan irigasi dikarenakan biasanya daerah tersebut memang sulit untuk mendapatkan sumber mata air.
4. Ladang Berpindah, merupakan sebuah bentuk pertanian dengan lahan yang berpindah-pindah, di mana biasanya dilakukan dengan cara membuka semak sebuah lahan untuk dilakukan penanaman. Setelah tanah tersebut sudah tidak subur lagi maka para petani akan mencari dan membuka lahan lainnya.

E. Manfaat Pertanian
1. Mendukung Sektor Pangan, manfaat paling besar dari pertanian yaitu untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia itu sendiri bahkan negaranya. Jika sebuah negara tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan warganya maka negara tersebut akan membeli bahan pangan dari negara lain.
2. Menjaga Lingkungan, pertanian juga bermanfaat untuk menjaga kualitas lingkungan, di mana rantai makanan akan selalu terjaga dan membuat ekologi selalu dalam keadaan seimbang.
3. Mengurangi Pengangguran, manfaat lain dari pertanian juga mampu mengurangi pengangguran, karena pada dasarnya untuk bisa mengelola sebuah lahan pertanian dibutuhkan beberapa orang untuk mengerjakannya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Pertanian, Lingkup, Jenis, Bentuk, dan Manfaatnya"