Pengertian Open Coding (Pengodean Terbuka) dan Caranya

Pengertian Open Coding atau Pengodean Terbuka dan Caranya
Open Coding (Pengodean Terbuka)

A. Pengertian Open Coding (Pengodean Terbuka)
Open coding (pengodean terbuka) adalah salah satu cara untuk mensegmentasikan informasi yang didapatkan. Dengan cara ini diharapkan peneliti dapat menentukan fokus apa yang ingin didapatkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan. Hal ini nantinya akan berfungsi sebagai sebuah acuan dalam meneliti kembali apa yang kurang dari pertanyaan kita atau juga menyimpulkan apa yang disampaikan narasumber.

Selama proses pengodean terbuka, data dipecah ke dalam bagian-bagian yang terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya, dan pertanyaan-pertanyaan diajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam data. Prosedur analisis dasar untuk proses pengodean terbagi menjadi dua, yaitu pertama, berhubungan dengan membuat perbandingan, yang lain mengajukan pertanyaan-pertanyaan; kedua, membantu dalam memberikan konsep-konsep dalam grounded theory kepersisan dan kespesifikasiannya.

Pengkodean terbuka dicapai dengan membagi data menjadi ekspresi yang bermakna dan mendeskripsikannya dalam satu kata menjadi urutan kata yang pendek. Selanjutnya, penjelasan dan konsep yang relevan kemudian dilampirkan ke ekspresi ini. Pengkodean terbuka dapat diterapkan dalam berbagai tingkat detail. Kode dapat dihubungkan ke baris, kalimat, paragraf atau teks utuh (protokol, kasus, dll.). Penerapan alternatif tergantung pada pertanyaan penelitian, pada data yang relevan, gaya pribadi analis dan tahapan penelitian.
 
Hasil dari open coding harus berupa daftar yang mencirikan kode dan kategori yang dilampirkan pada teks serta didukung dengan catatan kode yang dibuat untuk menjelaskan isi kode. Catatan ini bisa menjadi pengamatan dan pemikiran yang mencolok yang relevan dengan perkembangan teori.

B. Pengertian Open Coding (Pengodean Terbuka)
Open Coding (pengodean terbuka) dilakukan dengan cara,
1. Memberikan pelabelan fenomena; pemisahan dan konseptualisasi pengambilan bagian suatu observasi, sebuah kalimat, paragraf, dan pemberian setiap insiden, ide, atau peristiwa terpisah sebuah nama, sesuatu yang mewakili fenomena.
2. Menemukan kategori-kategori; setelah mengidentifikasi fenomena tertentu dalam data, peneliti mulai mengelompokkan konsep-konsep di sekitarnya, ini dilakukan untuk mereduksi sejumlah unit yang dikerjakan. Proses pengelompokan konsep-konsep yang dianggap berhubungan dengan fenomena yang sama.
3. Memberikan nama sebuah kategori; penamaan sebuah kategori diberikan oleh peneliti itu sendiri. Nama yang dipilih sebaiknya nama yang paling logis berhubungan dengan data yang mewakilinya, dan harus menjadi tulisan yang cukup untuk mengingatkan pada referensi.
4. Mengembangkan kategori-kategori dalam istilah properti dan dimensinya; properti dan dimensi penting untuk mengenali dan mengembangkan secara sistematis karena keduanya membentuk dasar-dasar untuk membuat hubungan antara kategori dan sub kategori.
5. Melakukan pengodean terbuka secara bervariasi; peneliti dapat memulai analisis wawancara dan observasi dengan: 1) suatu analisis baris demi baris; 2) melakukan pengodean dengan kalimat atau paragraf; 3) mengambil seluruh dokumen, observasi dan wawancara.
6. Menulis catatan kode; kategori-kategori dan konsep-konsep yang berhubungan dengan wawancara, catatan lapangan, maupun dokumen lain, diambil dari halaman dan tulisan sebagai catatan kode.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Open Coding (Pengodean Terbuka) dan Caranya"