Pengertian Geografi, Objek, Konsep, Prinsip, Pendekatan, Metode, Aspek, Cabang, Teknik, dan Manfaatnya

Pengertian Geografi
Geografi

A. Pengertian Geografi
Geografi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi. Erastothenes merupakan tokoh yang pertama kali menggunakan istilah geografi. Kata geografi berasal dari gabungan kata dalam bahasa Yunani yaitu kata Geo dan Graphein. Geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan atau lukisan, sehingga geografi diartikan sebagai tulisan tentang bumi.

Dalam artian yang lebih luas, geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi. Bumi yang dimaksud tidak hanya berkenaan dengan bentuk fisiknya saja, melainkan meliputi semua gejala dan proses alam yang terjadi beserta gejala dan proses kehidupannya. Gejala dan proses kehidupan ini juga membahas tentang kehidupan para penghuni bumi yaitu tumbuhan, hewan, dan manusia. Istilah geografi mulai dikenal dan menyebarluas di kalangan cendekiawan pada abad ke-1 M.

Pusat kajian geografi adalah hubungan manusia dan lingkungannya. Secara umum, geografi terbagi menjadi dua cabang keilmuan yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Setelah tahun 1945, geografi lebih diarahkan ke ilmu sosial dan mengutamakan kajian tentang geografi manusia. Geografi memiliki konsep-konsep penting yang digunakan untuk memahami hubungan, bentuk, dan fungsi peristiwa alam dan peristiwa sosial.

Geografi Menurut Para Ahli
1. Ullman, geografi adalah seorang ilmuwan pada tahun 1954 dan mengutarakan pengertian mengenai geografi. Di mana geografi ini adalah interaksi antar ruang.
2. Lobeck, geografi adalah ilmu atau studi pengetahuan yang membahas mengenai hubungan-hubungan yang ada di bumi antara kehidupan dengan lingkungan fisik.
3. Immanuel Kant, geografi adalah sebuah ilmu yang objeknya merupakan benda-benda, hal ataupun gejala yang tersebar langsung pada wilayah yang ada di permukaan bumi.
4. Claudius Plotomaneus, geografi merupakan suatu penyajian melalui sebuah peta dari sebagian dan seluruh yang ada di permukaan bumi.
5. Hartshorne, geografi adalah sebuah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsi-deskripsi yang teliti, rasional hingga beraturan mengenai sifat variabel yang ada dari permukaan bumi.
6. Eratosthenes (abad ke-1), geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bentuk muka Bumi.
7. Strabo (1970), geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemudian disebut konsep 'Natural Attribute of Place'."
8. Ekblaw dan Mulkerne, geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi, dan kehidupannya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni, dan tempat rekreasi yang kita nikmati.
9. Paul Vidal de La Blance, geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.
10. Prof. Bintarto (1981), geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
11. Von Rithoffen, geografi adalah studi tentang gejala, dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala, dan sifat tersebut.
12. Haris (2012), geografi adalah suatu ilmu yang mengkaji segala aspek-aspek yang ada di permukaan bumi dengan konsep spasial untuk pemanfaatan pembangunan yang ada di permukaan Bumi.

B. Objek Geografi
Geografi mempunyai dua objek bahasan yaitu objek material dan objek formal. Objek material geografi yaitu fenomena geosfer yang meliputi segala benda mati dan makhluk hidup di dalam bumi beserta lingkungannya. Pembahasan tentang geosfer terdiri dari lima lapisannya, yaitu atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antrosfer.

Atmosfer, litosfer, dan hidrosfer membahas tentang benda mati di bumi. Atmosfer membahas tentang udara yang menyelubungi bumi, litosfer membahas kulit bumi, sedangkan hidrosfer membahas tentang air. Biosfer dan antrosfer membahas tentang makhluk hidup. Biosfer membahas tentang hewan dan tumbuhan, sedangkan antrosfer membahas tentang manusia.

Objek formal geografi membahas tentang cara pandang manusia tentang segala material yang ada di bumi. Cara pandang ini kemudian disertai dengan cara berpikir dan melakukan analisa terhadap material tersebut. Pendekatan yang digunakan untuk membuat suatu cara pandang tentang objek material yaitu melalui analisis. Analisis yang dapat diterapkan di dalam geografi ialah analisis keruangan, analisis lingkungan, dan analisis kewilayahan.

C. Konsep Geografi
1. Lokasi, atau disebut juga sebagai letak adalah suatu tempat di mana adanya kaitan dengan suatu objek yang ada di muka bumi. Untuk itu, jika berbicara secara umum konsep lokasi dapat dibagi dua yaitu absolut dan juga lokasi relatif.
a. Lokasi Absolut, adalah sebuah letak pada suatu daerah yang dilihat dari garis bujur dan juga garis lintang.
b. Lokasi Relatif, adalah suatu tempat ataupun letak yang dapat dilihat dari daerah lainnya yang memang berada pada sekitarnya.

2. Jarak, jarak termasuk ke dalam salah satu konsep dasar mengenai geografi. D imana di dalam kehidupan jarak ini memiliki arti yang memang sangat penting sekali. Oleh karena itu, jika dilihat secara umum, konsep jarak ini dibagi dua yaitu seperti jarak mutlak dan jarak relatif.
a. Jarak Mutlak, atau disebut juga dengan jarak absolut merupakan jarak geometrik yang memang dinyatakan sebagai satuan panjang meter (m) ataupun kilometer (km). Konsep pada jarak ini memiliki sifat yang tetap dan tidak dapat di ubah-ubah.
b. Jarak Relatif, adalah sebuah jarak waktu yang akan diukur dengan satuan waktu seperti hari, jam, detik, menit hingga yang lainnya. Konsep pada jarak ini dapat berubah-ubah tergantung dengan kondisi tertentu.

3. Keterjangkauan, adalah kemudahan akses jarak tempuh untuk menuju suatu titik. Jika diartikan dengan kata lain adalah di mana jarak tersebut mampu dicapai dengan sangat maksimal pada satu wilayah ke wilayah yang lainnya.
4. Pola, adalah sebuah bentuk, struktur dan juga persebaran kejadian ataupun fenomena yang ada di permukaan bumi, baik itu mengenai gejala alam ataupun gejala sosial.
5. Geomorfologi, adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai bentuk permukaan bumi. Pada ilmu geografi memang tidak pernah lepas dari yang namanya bentuk-bentuk permukaan bumi yaitu seperti dataran, pegunungan, lembah hingga bukit sehingga hal ini dapat menyebabkan permukaan bumi tersebut menjadi sebuah objek studi pada ilmu geografi.
6. Aglomerasi, yaitu di mana kecenderungan pengelompokan terhadap suatu gejala yang terkait langsung dengan aktivitas manusia di bumi ini. Pengelompokan seperti ini memang dilakukan sebagai salah satu objek studi pada geografi.
7. Nilai Kegunaan, merupakan manfaat yang memang diberikan pada suatu wilayah yang ada di muka bumi khususnya pada makhluk hidup dan tidak akan pernah sama pada semua orang. Tidak hanya itu saja, manfaat yang dihasilkan tentu bersifat sangat reaktif sehingga memiliki potensi sebagai penunjang perkembangan pada suatu wilayah.
8. Interaksi atau Interdependensi, adalah hubungan yang terjadi yang memang dapat saling mempengaruhi pada suatu gejala dengan gejala yang lainnya. Jika melihat definisi lainnya yaitu di mana mencakup keterkaitan ataupun ketergantungan pada suatu daerah dengan daerah yang lainnya sehingga dapat saling memenuhi untuk kebutuhannya.
9. Diferensiasi Areal, adalah sebuah fenomena yang berbeda yang berada di satu tempat dengan tempat yang lainnya. Diferensiasi areal ini juga membandingkan pada dua wilayah untuk dapat menunjukkan adanya sebuah perbedaan yang terjadi antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya, karena untuk setiap wilayah tentu akan memiliki karakteristik tersendiri ataupun unik.
10. Keterkaitan Ruang, adalah sebuah hubungan yang berhubungan langsung antara suatu fenomena dengan fenomena yang lainnya sehingga merupakan sebuah keterkaitan keruangan. Hal seperti ini dapat mendorong terjadinya sebab dan akibat yang terjadi antar wilayah.

D. Prinsip Geografi
1. Prinsip Distribusi ataupun Penyebaran, fungsi dari prinsip distribusi atau penyebaran ini biasanya digunakan untuk menelaah fenomena ataupun gejala pada geografi yang memang tersebar pada permukaan bumi secara tidak merata dan secara tidak sama.
2. Prinsip Interelasi atau Keterkaitan, fungsi pada prinsip ini dapat digunakan untuk menelaah sebuah hubungan yang memang saling terkait dengan gejala yang ada mengenai satu dengan gejala geografi yang lainnya pada suatu ruang. Prinsip interelasi ini akan dapat terjadi mengenai antara manusia dengan manusia, alam dengan manusia hingga alam dengan alam.
3. Prinsip Deskripsi atau Penggambaran, fungsi pada prinsip ini dapat digunakan untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai lebih jauh tentang gejala-gejala yang memang terjadi di muka bumi ini sehingga dapat diamati. Pada prinsip deskripsi ini memberikan sebuah penjelasan yang lebih dalam mengenai bagaimana karakteristik tentang gejala-gejala geografi secara spesifik.
4. Prinsip Korologi atau Gabungan, tujuan dari prinsip korologi atau gabungan ini adalah menelaah mengenai gejala, fakta hingga permasalahan yang ada pada suatu tempat yang akan ditinjau dari persebarannya, interaksi, interelasi hingga integrasinya pada ruang tertentu.

E. Pendekatan Geografi
1. Pendekatan Spasial (Keruangan)
Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interelasi serta interaksinya.

Salah satu contoh pendekatan keruangan tersebut adalah sebidang tanah yang harganya mahal karena tanahnya subur, dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.

2. Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interelasi yang menonjol antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan geografi menelaah gejala interaksi, dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik, dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan, dan kompetisi penghuninya.

3. Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan, dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa.[28]

F. Metode Geografi
Hubungan keruangan merupakan kunci pada ilmu sinoptik ini, dan menggunakan peta sebagai perangkat utamanya. Kartografi klasik digabungkan dengan pendekatan analisis geografis yang lebih modern kemudian menghasilkan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis komputer. Geografer menggunakan empat pendekatan di antaranya,
1. Sistematis, mengelompokkan pengetahuan geografis menjadi kategori yang kemudian dibahas secara global.
2. Regional, mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah tertentu atau lokasi di atas planet.
3. Deskriptif, secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah, dan populasinya.
4. Analitis, menjawab kenapa ditemukan suatu masalah, dan populasi tersebut pada wilayah geografis tertentu.

G. Aspek Geografi
Jika berbicara masalah aspek geografi tentu aspek geografi ini memiliki 2 macam aspek di antaranya,
1. Aspek Fisik, adalah sebuah aspek yang mengkaji langsung mengenai segala fenomena geosfer yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup pada manusia.
2. Aspek Sosial, adalah aspek yang membahas suatu fenomena yang terjadi pada geosfer yang memang masih berhubungan langsung dengan kegiatan manusia.

H. Cabang Geografi
1. Geografi Fisik
Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora, dan fauna global, dan matematika, dan fisika untuk memahami pergerakan bumi, dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi, dan geografi lingkungan.

2. Geografi Manusia
Cabang geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya, dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota), geografi feminisme, dan geografi militer.

3. Geografi Manusia-Lingkungan
Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia, dan lingkungannya berinteraksi. Walaupun paham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya, dan politik, dan penelitian risiko-bencana. Karakter manusia yang harus memenuhi kebutuhan hidupnya, maka harus melakukan penggunaan alam atau eksploitasi alam guna terpenuhinya kebutuhan hidup.

4. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Cabang geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an oleh para ahli geografi Eropa, terutama dari Belanda. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan, sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut serta dalam program pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program studi baru bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah, dan sekarang lebih dikenal dengan Program Studi Pembangunan Wilayah.

Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural and Regional Development Planning (RRDP). Selain itu dapat dijelaskan bahwa perencanaan, dan pengembangan wilayah dapat berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep, dan teori-teori sosial yang ada.

5. Ekologi Budaya dan Politik
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi, dan pemikiran dalam antropologi. Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam, dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik, dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme, dan menyebarnya praktik kapitalisme.

6. Penelitian Risiko-Bencana
Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang mencoba memahami mengapa orang tinggal di dataran banjir yang mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang menjadi multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti gempa bumi), dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Geografer yang mempelajari bencana tertarik pada dinamika bencana, dan bagaimana manusia, dan masyarakat menghadapinya.

7. Geografi Sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang, dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan, dan sekitarnya.

I. Teknik Geografis
1. Pengindraan Jauh
Pengindraan jauh adalah ilmu yang memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji. Pengamatan dan pengumpulan informasi dilakukan dengan menggunakan sensor tertentu. Sensor yang digunakan dapat menangkap dan merekam pantulan cahaya atau sumber energi lainnya dan kemudian mengubahnya sebagai data yang dapat dijelaskan, dianalisa dan diterapkan secara nyata. Konsep pengindraan jauh sangat mirip dengan cara kerja dari mata manusia.
 
2. Kartografi
Kartografi atau pemetaan mempelajari representasi permukaan bumi dengan simbol abstrak. Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi merupakan penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui bahwa ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh peta pada masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.

3. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis membahas masalah penyimpanan informasi yang berkaitan dengan keberadaan suatu objek atau fenomena di bumi. Seluruh proses pengelolaan data hingga hasil analisa pada Sistem Informasi Geografis dilakukan melalui komputer. Sistem Informasi Geografi terdiri dari kumpulan perangkat lunak, perangkat keras, data geografis, pengguna, dan aplikasi. Data geografis yang diperlukan berbentuk data spasial dan data atribut.

4. Metode Kuantitatif Geografi
Metode kuantitatif geografi membahas metode numerik yang khas (atau paling tidak yang banyak ditemukan) dalam geografi. Sebagai tambahan pada analisis keruangan, Anda mungkin akan menemukan analisis klaster, analisis diskriminan, dan uji statistik non-parametris pada studi geografi.

J. Manfaat Geografi
Ilmu geografi dapat dimanfaatkan dalam tiga bidang, yaitu subjektivisme, objektivisme logis serta nilai etika dan estetika. Subjektivisme berhubungan dengan kegunaan geografi bagi manusia. Dalam hal ini, geografi terapan memiliki penerapannya secara langsung terutama dalam bidang pemetaan wilayah. Manfaat geografi dalam bidang objektivisme logis lebih dipandang melalui pengetahuan empiris yang didapatkan dari hasil percobaan dan pengukuran secara langsung.

Dalam hal ini, geografi digunakan untuk melihat letak geografis secara keseluruhan dari suatu wilayah tertentu. Dalam bidang etika dan estetika, geografi berguna untuk melakukan interaksi yang menguntungkan dan tidak saling merugikan antara manusia dengan lingkungannya. Etika dan estetika dalam geografi dapat terjadi melalui penggunaan wilayah yang tidak sampai menimbulkan bencana alam yang dapat membahayakan manusia sebagai pemakai wilayah.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Geografi, Objek, Konsep, Prinsip, Pendekatan, Metode, Aspek, Cabang, Teknik, dan Manfaatnya"