Pengertian Penelitian Deskriptif, Kriteria, Ciri, Tujuan, Jenis, Langkah, Kelebihan dan Kekurangannya

Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif

A. Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Demikian, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.

Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Dengan penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Metodologi ini lebih berfokus pada “apa” subjek penelitian daripada “mengapa” subjek penelitian. Dengan kata lain, penelitian deskriptif terutama berfokus pada menggambarkan sifat segmen demografis, tanpa berfokus pada “mengapa” fenomena tertentu terjadi.

Pengertian Penelitian Deskriptif Menurut Para Ahli
1. Hidayat Syah, penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu.
2. Sukmadinata, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada baik fenomena alamiah, ataupun fenomena buatan manusia fenomena itu dapat berupa bentuk, aktivitas karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena, yang satu dengan fenomena yang lain.
3. Etna Widodo dan Mukhtar (2000), penelitian deskriptif ialah metode riset yang digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variabel penelitian yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
4. Punaji (2010), penelitian deskriptif ialah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa sosial dan alam. Kespesifikan penggunaan teori inilah menyebabkan alasan bahwa penelitian deskriptif dapat menggunakan data berupa angka-angka yang ada dalam penelitian kuantitatif dan kata-kata (teori) yang lebih condong dalam penelitian kualitatif.
5. Sugiyono, penelitian deskriptif adalah penelitian dengan metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun, hasil gambaran tersebut tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih umum.

B. Kriteria Penelitian Deskriptif
1. Masalah yang dirumuskan harus layak untuk diangkat, mengandung nilai ilmiah, dan tidak bersifat terlalu luas
2. Tujuan penelitian tidak boleh bersifat terlalu luas
3. Data yang dipergunakan dalam penelitian haruslah fakta, bukan opini
4. Standar yang dijadikan pembanding harus memiliki validitas
5. Tempat dan waktu penelitian harus dinyatakan sejelas mungkin
6. Hasil penelitian harus mendetail

C. Ciri Penelitian Deskriptif
1. Dalam desain penelitian kuantitatif, penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel utama subjek studi, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status marital, sosial ekonomi, dan lain-lain yang sesuai tujuan penelitian.
2. Dalam penelitian deskriptif murni tidak diperlukan kelompok kontrol sebagai pembanding sebab yang dicari adalah prevalensi fenomena tertentu, atau untuk mendapatkan gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan suatu fenomena.
3. Terdapat hubungan sebab-akibat hanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas tabel silang yang disajikan.
4. Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang didapatkan tanpa dilakukan analisis yang mendalam. Penyajian data hasil penelitian bisa berupa tabel distribusi frekuensi, tabel silang dan grafik. Perhitungan yang dilakukan hanya berupa persentase, proporsi, rata-rata, rate, rasio, simpangan baku, dan sesuai dengan skala ukuran data yang diperoleh.
5. Penelitian deskriptif sebagai penelitian pendahuluan yang digunakan bersama-sama dengan hampir semua jenis penelitian, misalnya dalam penentuan kriteria subjek studi.
6. Pengumpulan data dilakukan dalam satu saat atau satu periode tertentu dan setiap subjek studi selama penelitian hanya diamati satu kali.
7. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional berupa sampling survei atau data sekunder dari rekam medis.
8. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada wilayah terbatas seperti desa atau kecamatan atau meliputi wilayah yang besar seperti negara, misalnya survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI).

D. Tujuan Penelitian Deskriptif
1. Menghasilkan gambaran yang akurat tentang sebuah kelompok
2. Menggambarkan mekanisme dalam sebuah proses atau hubungan
3. Memberikan gambaran lengkap dalam bentuk verbal atau numerikal
4. Menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan
5. Menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian
6. Menjelaskan seperangkat tahapan atau proses
7. Menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian

E. Jenis Penelitian Deskriptif
Terdapat beberapa desain penelitian deskriptif berdasarkan metode yang digunakan di antaranya,
1. Studi Kasus, metode studi kasus adalah kajian mendalam tentang suatu fenomena, seorang individu atau sekelompok kecil individu. Metode ini digunakan untuk menganalisis tren/kecenderungan, fenomena atau kondisi tertentu. Di sini peneliti seharusnya mempersempit subjek penelitian umum dan berkonsentrasi pada ‘kasus’ yang dipilih secara strategis alih-alih subjek uji yang dipilih secara acak.
2. Metode Observasional, observasi kuantitatif dan observasi kualitatif digunakan dalam metode penelitian ini. Observasi kuantitatif adalah pengumpulan data objektif yang terutama difokuskan pada angka dan nilai. Observasi kualitatif tidak melibatkan pengukuran atau angka tetapi hanya memantau karakteristik.
3. Survei, dalam metode survei peneliti berinteraksi dengan subjek uji dengan mengumpulkan informasi melalui penggunaan survei atau kuesioner atau jajak pendapat.

F. Langkah Penelitian Deskriptif
1. Perumusan masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-variabel yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian deskriptif peneliti dapat menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara variabel.
2. Menentukan jenis informasi yang diperlukan, peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan. Apakah informasi kuantitatif ataukah kualitatif.
3. Menentukan prosedur pengumpulan data, dua unsur penelitian yang diperlukan yakni instrumen atau alat pengumpul data dan sumber data atau sampel yakni dari mana informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah alat pengumpul data antara lain tes, wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam penelitian deskriptif.
4. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data, data dan informasi yang telah diperoleh dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
5. Menarik kesimpulan penelitian, berdasarkan hasil pengolahan data, peneliti menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan.

G. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Deskriptif
1. Kelebihan dari penelitian deskriptif
a. Efektif untuk menganalisis topik dan masalah yang tidak dikuantifikasi
b. Kemungkinan untuk mengamati fenomena di lingkungan alami yang sepenuhnya alami dan tidak berubah
c. Kesempatan untuk mengintegrasikan metode pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif
d. Tidak memakan waktu dibandingkan eksperimen kuantitatif

2. Kekurangan dari penelitian deskriptif
a. Studi deskriptif tidak dapat menguji atau memverifikasi masalah penelitian secara statistik
b. Hasil penelitian dapat mencerminkan tingkat bias tertentu karena tidak adanya tes statistik
c. Sebagian besar penelitian deskriptif tidak ‘dapat diulang’ karena sifat pengamatan mereka
d. Studi deskriptif tidak membantu dalam mengidentifikasi penyebab di balik fenomena yang dijelaskan
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Penelitian Deskriptif, Kriteria, Ciri, Tujuan, Jenis, Langkah, Kelebihan dan Kekurangannya"