Pengertian Jujur, Kejujuran, Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Jujur dan Kejujuran
Jujur dan Kejujuran
A. Pengertian Jujur dan Kejujuran
Pengertian jujur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lurus hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya); tidak curang (misalnya dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku); tulus; ikhlas. Sementara kejujuran adalah sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati).
 
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan dan lain sebagainya. Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus.

Pendapat lain mengatakan arti jujur adalah suatu bentuk kesesuaian sikap antara perkataan yang diucapkan dengan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Dengan kata lain, seseorang dapat dikatakan jujur ketika ia mengucapkan sesuatu sesuai dengan yang sebenarnya, dan bertindak sesuai dengan yang seharusnya.

Pengertian Jujur Menurut Para Ahli
1. Mohamad Mustari, jujur adalah suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.
2. Nurul Zuriah, jujur adalah suatu nilai dan prinsip yang harus ditanamkan dalam diri seseorang sejak pendidikan dasarnya. Misalnya melakukan koreksi hasil ujian secara silang di dalam kelas.
3. Dharma Kesuma dkk, jujur adalah suatu keputusan yang dimiliki seseorang dalam mengungkapkan perasaannya, kata-kata, dan perbuatannya, bahwa kenyataan yang ada benar-benar terjadi dan tidak dimanipulasi dengan cara meniru atau berbohong agar mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.

B. Manfaat Jujur
1. Dengan bersikap jujur maka seseorang akan memiliki perasaan yang lebih tenang dan lebih bahagia dalam menjalani kehidupannya.
2. Orang-orang jujur dianggap memiliki integritas dan dapat dipercaya oleh orang lain sehingga umumnya mereka lebih sukses dalam hidupnya.
3. Dengan bersikap jujur maka seseorang telah memberikan kebaikan terhadap diri sendiri dan juga bagi orang lain.
4. Terbiasa bersikap jujur akan membentuk pribadi yang lebih bertanggungjawab, amanah, dan dapat dipercaya untuk hal-hal besar.
5. Dengan bersikap jujur maka seseorang akan mendapatkan empati dan simpati dari pihak lain.
6. Terbiasa bersikap jujur akan menjauhkan diri dari berbagai tindakan yang melanggar norma dan hukum negara. Misalnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

C. Jenis Jujur
1. Jujur dalam Niat dan Kehendak, yaitu suatu tindakan yang didasarkan pada keselarasan antara sikap dan keinginan hati. Dalam penerapannya, seseorang yang jujur akan bertindak berdasarkan hal yang baik dan ikhlas dalam melakukannya atau tidak munafik.
2. Jujur dalam Ucapan, yaitu suatu tindakan memberitakan atau menyampaikan informasi sesuai dengan kenyataan yang terjadi tanpa adanya penambahan atau pengurangan dari yang sebenarnya.
3. Jujur dalam Perbuatan, yaitu suatu tindakan yang dilakukan sesuai dengan yang seharusnya dan tidak melakukan kecurangan terhadap orang lain.

D. Contoh Jujur
Beberapa contoh jujur di antaranya,
1. Di Lingkungan Keluarga
a. Berterus terang kepada orang tua ketika melakukan kesalahan.
b. Mengembalikan kelebihan uang belanja kepada orang tua.
c. Membayarkan uang SPP sesuai dengan amanat dari orang tua.
d. Memberitahukan hasil ujian sekolah kepada orang tua dengan sebenarnya.

2. Di Lingkungan Sekolah
a. Mengerjakan ujian sesuai kemampuan tanpa mencontek.
b. Mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan sesuai dengan ketentuan.
c. Berkata jujur kepada guru dan teman-teman di sekolah.

3. Di Lingkungan Masyarakat
a. Mematuhi rambu-rambu lalu lintas saat berkendara.
b. Tidak berusaha menyuap petugas polisi ketika ditilang.
c. Memberikan informasi yang sebenarnya kepada orang lain di lingkungan masyarakat.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Jujur, Kejujuran, Manfaat, Jenis, dan Contohnya"