Pengertian Interaksi Sosial, Syarat, Faktor, Ciri, Jenis, dan Bentuknya

Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial
A. Pengertian Interaksi Sosial
Pengertian interaksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi; antarhubungan, dan interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara orang perseorangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.

Secara umum interaksi sosial (social interactions) adalah suatu hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya maupun kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok lainnya, di mana perilaku setiap individu akan saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku masing-masing. Proses interaksi tersebut terjadi karena manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya.

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
1. Kimball Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
2. Philip Selznick dan Leonard Broom, social interactions adalah proses tindakan yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses respons terhadap tindakan orang lain tersebut.
3. John Lewis Gillin, interaksi Sosial adalah suatu hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu dan kelompok atau antar kelompok.
4. Astrid. S. Susanto, interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menciptakan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembuatan struktur sosial. Hasil interaksi sangat tergantung oleh nilai dan arti serta interpretasi yang diberikan pihak yang ikut terlibat dalam interaksi ini.
5. Selo Soemardjan, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara manusia (individu) dengan berbagai segi kehidupan bersama.
6. Shaw ,interaksi sosial adalah pertukaran pribadi yang dapat menunjukkan perilaku satu sama lain. Setiap perilaku tersebut akan mempengaruhi satu sama lain.
7. Thibut dan Kelley, interaksi sosial adalah kejadian yang mempengaruhi satu sama lain saat dua orang hadir bersama. Intinya, jika dua orang atau  lebih bertemu bersama dan dapat menciptakan tindakan yang mempengaruhi satu sama lain, maka ini disebut sebagai interaksi sosial karena mereka melakukan komunikasi.
8. Bonner, interaksi adalah hubungan antara dua orang atau lebih dan tindakan individu dapat mempengaruhi atau mengubah individu lain.

B. Syarat Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1. Kontak Sosial
Kata kontak (Inggris: contac") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut di antaranya,  
a. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
b. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

2. Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi di antaranya,  
a. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain
b. Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan
c. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan
d. Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film
e. Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator

Adapun tahapan penting dalam proses komunikasi di antaranya,
a. Encoding, pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
b. Penyampaian, pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.
c. Decoding, pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.

C. Faktor Pendorong Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, motivasi, identifikasi dan empati.
1. Imitasi
Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain.

Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.

Dorongan untuk meniru perilaku seseorang adalah contohnya. Sukarno meniru cara berpidato gurunya, HOS Cokroaminoto. Proses interaksi berlangsung ketika Sukarno mendengarkan gurunya ceramah dari podium ke podium. Di kamar, Sukarno berlatih pidato seorang diri, berteriak membayangkan seolah berada di podium sampai mengganggu tetangganya yang tidur.

2. Identifikasi
Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana.

Contoh sederhana yang bisa disaksikan adalah anak kecil yang nonton bola. Ketika CR7 tampil dengan potongan rambut cepak dan tipis di samping, anak kecil yang menontonnya besok pergi ke tukang cukur untuk potong mirip CR7. Anak itu mengidentifikasi dirinya dengan CR7 dengan pedenya. Interaksi berlangsung ketika nonton bola. Di situ terjadi proses identifikasi diri penonton dari apa yang ditontonnya.

3. Sugesti
Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional. Misalnya teman kita yang sedang menawarkan kita menjadi downline-nya adalah gambaran interaksi sosial berdasarkan sugesti. Kita mendengarkan ceritanya tentang kerja keras dan sukses, hingga mimpi mendapatkan kapal pesiar. Proses interaksi melalu obrolan, ceramah, atau pidato di ruangan berisi sugesti yang secara emosional berusaha menarik diri kita.

4. Motivasi
Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.

5. Simpati
Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan orang lain tersebut. Ucapan selamat menjalani bahtera rumah tangga buat teman kita yang baru menikah adalah salah satu contohnya. Kita bersimpati mengucapkan selamat pada salah satu momen terpenting dalam hidupnya. Faktor simpati melibatkan rasa keterikatan emosional untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Proses interaksi terjadi ketika kita mengucapkan selamat menikah padanya.

6. Empati
Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.

D. Ciri Interaksi Sosial
Social interactions memiliki karakteristik yang dapat terlihat di tengah masyarakat di antaranya,
1. Terdapat pelaku sosial yang lebih dari 1 orang. Proses social interactions hanya dapat terjadi ketika terdapat lebih dari satu orang
2. Terjadi proses komunikasi antar pelaku sosial dengan memakai simbol-simbol. Komunikasi antarpelaku interaksi dapat dilakukan dengan cara lisan, isyarat, dan gestur tubuh
3. Terdapat dimensi waktu (masa lampau, kini, masa depan) yang bisa menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung. Dengan kata lain proses social interactions pernah terjadi di masa lalu, masa kini, dan juga pada masa yang akan datang
4. Interaksi dilakukan karena ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.

E. Jenis Interaksi Sosial
1. Interaksi antara individu dengan individu lainnya secara langsung. Misalnya, dua orang yang saling menyapa dan bersalaman ketika bertemu
2. Interaksi antara individu dengan kelompok masyarakat. Misalnya, seorang mahasiswa yang sedang berorasi di depan sekumpulan orang
3. Interaksi antara kelompok dengan kelompok lainnya. Misalnya, pertemuan antara dua organisasi masyarakat untuk berdiskusi

F. Bentuk Interaksi Sosial
1. Asosiatif, interaksi asosiatif adalah hasil dari hubungan timbal balik yang positif sehingga menghasilkan persatuan di antaranya,
a. Kooperasi, yaitu usaha yang dilakukan banyak orang untuk kepentingan bersama dan dilakukan dengan cara saling mendukung, bersinergi, dan saling membantu. Misalnya, kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan
b. Akomodasi, yaitu suatu cara untuk menyelesaikan masalah antara beberapa pihak tanpa menjatuhkan salah satu pihak. Beberapa bentuknya adalah eliminasi segregasi, ajudikasi, konsiliasi, mediasi, kompromi, dan koersi
c. Asimilasi, yaitu suatu peleburan antara dua kebudayaan yang berbeda sehingga menjadi kebudayaan yang baru untuk kepentingan bersama
d. Akulturasi, yaitu suatu peleburan dua kebudayaan namun kebudayaan asli dari masing-masing kelompok tetap ada. Dengan kata lain, dua budaya berpadu dan menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan budaya yang asli

2. Disosiatif, interaksi disosiatif merupakan hubungan timbal balik yang sifatnya negatif dan dapat mengakibatkan perpecahan di antaranya,
a. Oposisi, yaitu individu atau kelompok yang bertentangan dengan pihak lain atau sesuatu yang sudah lama. Pelaku oposisi disebut dengan oposan
b. Kompetisi, yaitu persaingan antara dua belah pihak yang terjadi karena masing-masing pihak ingin menjadi yang terbaik
c. Kontravensi, yaitu pihak yang berada di tengah-tengah kompetisi atau oposisi. Dalam hal ini pihak kontravensi merasa bimbang karena ketidakpastian dari pihak lain atau merahasiakan perasaannya karena pihak lain.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Interaksi Sosial, Syarat, Faktor, Ciri, Jenis, dan Bentuknya"