Pengertian Kontravensi, Bentuk, Tipe, Dampak, dan Contohnya

Pengertian Kontravensi
Kontravensi
A. Pengertian Kontravensi
Istilah kontravensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti proses persaingan dan pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.

Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, kontravensi adalah sikap sosial yang dilandasi atas ketidakpercayaan dalam suatu individu atau kelompok sosial dalam masyarakat. Sikap ini kemudian menjadi acuan untuk melakukan proses pemberontakan dengan mengesampingkan kepentingan-kepentingan kedamaian.

Demikian, kontravensi merupakan suatu bentuk hubungan sosial disosiatif yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Kontravensi (contravention) biasanya didasari pada rasa ketidakpuasan dan penyangkalan yang dilakukan secara perorangan atau kelompok sosial masyarakat, perasaan tidak suka yang kemudian disembunyikan, kebencian dan juga keragu-raguan terhadap kepribadian dari seseorang.

Kontravensi juga bisa tertuju kepada suatu pandangan, pikiran, keyakinan, dan juga rencana yang sudah dikemukakan oleh seseorang ataupun kelompok lainnya. Kontravensi adalah suatu bentuk dari suatu proses sosial yang sedang berada di antara persaingan dan juga dengan konflik.

B. Bentuk Kontravensi
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker terdapat lima bentuk kontravensi dalam kehidupan bermasyarakat, di antaranya,
1. Kontravensi umum, adalah bentuk kontravensi yang dilakukan secara umum dalam kehidupan bermasyarakat. Kontravensi umum di sini lebih memberikan titik fokus pada dampak yang ditimbulkannya, dan intensitas kejadiannya. Contohnya berbuat kekerasan, dan juga mengacaukan pihak yang lain
2. Kontravensi Sederhana, adalah bentuk kontravensi yang dilakukan dalam ruang lingkup masyarakat kecil. Kontravensi ini tidak berdampak luas karena dilakukan antara individu atau antar kelompok dalam masyarakat. Contohnya memfitnah, dan juga mencaci maki
3. Kontravensi intensif, adalah bentuk kontravensi yang dilakukan secara ajeg (terus-menerus) dalam pelaksanaannya kontravensi intensif ini akan memberikan dampak psikologis dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya penghasutan, mengecewakan pihak yang lain dan juga desas-desus
4. Kontravensi rahasia, adalah kontravensi yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara rahasia serta sembunyi-sembunyi dalam kehidupan masyarakat. Contohnya Berkhianat, serta membuka rahasia dari orang lain pada muka umum
5. Kontravensi taktis, adalah bentuk kontravensi yang memiliki pola aturan dalam pelaksanaannya sehingga pada umumnya ciri kontravensi ini sulit untuk dihilangkan. Contohnya provokasi, intimidasi, dan juga membingungkan lawan yang lain

C. Tipe Kontravensi
Kontravensi sendiri memiliki berbagai tipe di antaranya,
1. Kontravensi yang menyangkut generasi dalam masyarakat, hal ini terjadi dalam masyarakat yang mengalami suatu perubahan cepat, misalnya hubungan anak dan orang tua. Meningkatnya usia anak menyebabkan lingkungan pergaulan makin meluas sehingga orang tua khawatir anak akan menyimpang dari tradisi
2. Kontravensi yang menyangkut seks, kontravensi ini menyangkut hubungan suami istri dalam keluarga dan peranannya di masyarakat
3. Kontravensi parlementer, kontravensi ini menyangkut suatu hubungan antara golongan mayoritas dan minoritas

D. Dampak Kontravensi
1. Positif
a. Dalam diskusi ilmiah, dan seminar-seminar tentang permasalahan tertentu, biasanya perbedaan pendapat justru diharapkan untuk melihat kelemahan-kelemahan suatu pendapat sehingga dapat ditemukan pendapat atau pilihan-pilihan dalam proses jalannya ilmu
b. Memberikan rasa memiliki, hal ini lantaran dengan adanya kontravensi perilaku yang ada dalam individu atau kelompok secara tidak langsung menunjukkan kecintaannya terhadap budaya, dan keadaan dalam masyarakat.
c. Memberikan kesatuan yang kuat (solidaritas), kondisi seperti ini akan terjadi pada kontravensi jika adanya kesatuan yang di dapatkan dalam bentuk kontravensi berkelompok.
d. Menjadi dampak pendorong perubahan sosial, dengan adanya kontravensi secara langsung akan mengubah kebijakan dan juga arahan pihak-pihak yang bertentangan.

2. Negatif
a. Memberikan rasa ketidakpercayaan dalam masyarakat, ras ketidakpercayaan dalam kehidupan bermasyarakat sering kali terjadi lantaran adanya kontravensi yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Kontravensi akan memberikan rasa kecurigaan antar masyarakat.
b. Mendorong terjadinya konflik sosial, dampak negatif kedua dari adanya kontravensi adalah mendorong terjadinya bentuk konflik sosial yang akhirnya dengan kondisi ini menyebabkan adanya pertikaian dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Menghambat proses mobilitas masyarakat, proses mobilisasi dalam masyarakat akan terhambat dengan adanya kontravensi, proses ini menjadi begitu penting dalam upaya memberikan dorongan kemajuan untuk menjadi kehidupan dalam masyarakat.


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Kontravensi, Bentuk, Tipe, Dampak, dan Contohnya"