Pengertian Keanekaragaman Hayati, Tingkatan, dan Manfaatnya

Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
A. Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi dan variabilitas kehidupan di Bumi. Keanekaragaman hayati biasanya merupakan ukuran variasi pada tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. Istilah keanekaragaman hayati paling banyak dipakai untuk menggantikan istilah yang sudah lebih dahulu didefinisikan dengan jelas, yaitu keanekaragaman spesies dan kekayaan spesies.

Keanekaragaman melukiskan keadaan yang bermacam-macam terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur maupun jumlah. Kata hayati sendiri berarti sesuatu yang hidup, jadi keanekaragaman hayati bisa diartikan sebagai keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup yang bisa terjadi akibat adanya perbedaan-perbedaan, di antaranya perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur, penampilan dan juga sifat-sifatnya.

Pengelompokan keanekaragaman hayati dilakukan melalui berbagai proses yang kompleks. Mulai dari melihat kesamaan, kekerabatan, hingga hal-hal lain dari suatu spesies. Kemudian, dilanjutkan dengan penamaan makhluk hidup dengan menggunakan bahasa latin dan dengan kategori yang spesifik. Istilah keanekaragaman hayati pertama kali diperkenalkan oleh Raymond F. Dasmann, seorang ilmuwan satwa liar. Kemudian, istilah ini banyak digunakan hingga saat ini. Klasifikasi keanekaragaman hayati dilakukan untuk mengenali makhluk hidup. Ilmu yang mempelajarinya disebut taksonomi.

Keanekaragaman hayati merupakan hal yang penting bagi kehidupan. Keanekaragaman hayati berperan sebagai indikator dari sistem ekologi dan sarana untuk mengetahui adanya perubahan spesies. Keanekaragaman hayati juga mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas ekosistem sehingga dapat memengaruhi komunitas organisme, perkembangan dan stabilitas ekosistem (Rahayu 2016).

Pengertian Keanekaragaman Hayati Menurut Para Ahli
1. Primak et al, keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup
2. Bruce A. Wilcox, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman bentuk kehidupan ... pada semua tingkat sistem biologis (yaitu, molekuler, organisme, populasi, spesies, dan ekosistem)
3. Konferensi Tingkat Tinggi Bumi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1992, keanekaragaman hayati sebagai variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber, termasuk, antara lain, ekosistem darat, ekosistem laut dan perairan lainnya, serta kompleks ekologis di tempat mereka menjadi bagiannya: termasuk keanekaragaman dalam spesies, di antara spesies, dan ekosistem
4. Gaston dan Spicer, keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan di semua tingkatan organisasi biologis

B. Tingkatan Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Gen
Tingkatan pertama adalah keanekaragaman gen. Pada tingkatan ini, keanekaragaman hayati dilihat dari variasi antarindividu, namun masih dalam satu spesies. Terjadinya keanekaragaman hayati tingkat gen disebabkan oleh adanya variasi gen pada setiap individu dalam satu spesies. Gen adalah materi di dalam kromosom individu yang mengandung atau mengendalikan sifat tertentu dari suatu individu. Adanya perbedaan gen pada setiap individu, menjadikan sifat masing-masing individu akan berbeda dan menciptakan variasi yang berbeda dalam satu spesies.

2. Keanekaragaman Spesies
Tingkat keanekaragaman hayati yang berikutnya adalah keanekaragaman spesies. Spesies satu dan yang lainnya memiliki perbedaan meskipun masih memiliki ciri yang sama. Contohnya adalah ras kucing yang berbeda spesies dengan harimau dan macan. Akan tetapi, ketiganya memiliki ciri khas yang sama atau masih dalam satu kerabat dekat.

3. Keanekaragaman Ekosistem
Selanjutnya adalah tingkat keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman ekosistem disebabkan oleh beberapa faktor, sehingga menciptakan ekosistem berbeda satu dengan yang lainnya. Faktor yang berpengaruh, antara lain faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik adalah faktor yang berasal dari makhluk hidup. Sedangkan faktor abiotik berasal dari alam, seperti iklim, cuaca, kelembaban, dan lainnya. Beberapa contoh keanekaragaman ekosistem, yaitu:
a. Ekosistem Lumut
b. Ekosistem Hutan Berdaun Jarum
c. Ekosistem Hutan Hujan Tropis
d. Ekosistem Padang Rumput
e. Ekosistem Padang Pasir
f. Ekosistem Pantai

C. Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Manfaat dalam Ekonomi
Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis di antaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.

2. Manfaat dalam Ekologi
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara. Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain.

3. Manfaat dalam Farmasi
Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan medis. Selain pengobatan tradisional, pengobatan modern pun sangat tergantung pada keragaman hayati terutama tumbuhan dan mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme juga sangat penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang kesehatan. Banyak obat-obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman; beberapa antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru ditemukan setiap saat.

4. Manfaat dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan.

Keanekaragaman hayati ini juga merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Manfaat yang dapat diperoleh dari besarnya keanekaragaman hayati bagi masyarakat kita di antaranya,
a. Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain
b. Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Mengembangkan sosial budaya umat manusia


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Keanekaragaman Hayati, Tingkatan, dan Manfaatnya"