Pengertian Aset (Aktiva), Karakteristik, Siklus Hidup, Perencanaan, Pengukuran, dan Jenisnya

Pengertian Aset atau Aktiva
Aset (Aktiva)
A. Pengertian Aset atau Aktiva
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) aset atau Aktiva adalah kekayaan berupa uang atau wujud benda lainnya yang nyata. Aset merupakan salah satu saldo normal debit atau sumber ekonomi yang dikendalikan atau dimiliki oleh sebuah organisasi untuk menghasilkan nilai ekonomi atau pendapatan saat ini maupun di masa mendatang.

Sumber daya yang diakui sebagai aset atau aktiva ini pada dasarnya harus dapat diukur dengan menggunakan satuan mata uang seperti Rupiah, Dolar, Ringgit, Yuan atau mata uang lainnya tergantung pada situasi dan kondisi yang menyertainya. Sumber daya yang dimaksud ini juga dapat dalam berbagai bentuk, mulai dari uang tunai, mesin produksi hingga bangunan dan hak paten.

Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk mendapatkan aset, misalnya dengan cara membeli, membangun sendiri, dan pertukaran aset. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa pengertian aset menurut para ahli di antaranya,
1. PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 16 revisi tahun 2011, aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.
2. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian yang terjadi pada masa lalu dan mendatangkan manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan.
3. International Accounting Standards Committe (IASC), aset adalah suatu sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil kejadian masa lalu dimana diharapkan perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan.
4. International Financial Reporting Standards (IFRS), aset adalah suatu sumber yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu (misalnya menciptakan sendiri atau membeli) dan dari manfaat ekonomis masa depan (arus kas masuk dan aset lain) yang diharapkan.
5. Financial Accounting Standards Board (FASB), aset dalam kerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg. 25) adalah sebagai manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/ dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
6. Munawir (2007:30), aset adalah sarana atau sumber daya yang memiliki nilai ekonomis yang dapat mendukung perusahaan dalam harga perolehannya atau nilai wajar harus diukur secara obyektif.
7. Hidayat (2011),  aset adalah benda, baik itu benda yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible), bergerak ataupun tidak bergerak. Keseluruhan dari hal tersebut mencakup dalam kekayaan yang di sebut aktiva atau asetdari suatu instansi, organisasi, badan usaha ataupun dari individu perorangan.
8. Siregar (2004),  aset atau Aktiva adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang memiliki nilai guna atau ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi atau perorangan.
9. Dewi Kusumawardani (2009) mendefinisikan aset atau aktiva atau harta sebagai kekayaan yang dimiliki perusahaan yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi usaha tersebut di masa mendatang.
10. Leni Permana dkk (2009) mendefinisikan aset atau aktiva atau harta adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat pada masa yang akan datang.

B. Karakteristik Aset atau Aktiva
1. Kepemilikan, aset mewakili suatu kepemilikan yang pada akhirnya dapat diubah menjadi uang tunai dan setara kas
2. Nilai Ekonomi, aset memiliki nilai ekonomi dan dapat ditukar atau dijual
3. Sumber Daya, aset adalah sumber daya yang dapat digunakan untuk menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan

C. Siklus Hidup Aset atau Aktiva
1. Fase Perencanaan, yaitu tahapan di mana perusahaan mengidentifikasi kebutuhan akan adanya permintaan atas aset
2. Fase Pengadaan, yaitu tahapan ketika aset dibangun atau dibuat, bahkan dibeli. Pengadaan aset ini tergantung kebutuhan dan sesuai perencanaan
3. Fase Operasi dan Pemeliharaan, yaitu tahapan ketika aset digunakan/dimanfaatkan untuk tujuan yang ditetapkan. Pada fase ini biasanya juga terdapat aktivitas pembaruan, perbaikan, dan pergantian yang dilakukan secara berkesinambungan atas aset
4. Fase Penghapusan, yaitu tahapan di mana umur ekonomis suatu aset telah habis atau ketika kebutuhan akan aset tersebut telah hilang

D. Perencanaan Aset atau Aktiva
1. Mengidentifikasi adanya permintaan akan aset, dan membeli aset yang diperlukan
2. Perencanaan pengadaan aset sebaiknya menegaskan mengenai jenis dan waktu kebutuhan aset, serta menjelaskan cara pengadaan aset
3. Memaksimalkan pemakaian aset yang telah ada dengan begitu pengadaan aset baru tidak perlu dilakukan
4. Melakukan evaluasi terhadap aset yang dimiliki, apakah memiliki performa yang baik atau justru membutuhkan biaya tinggi dalam operasionalnya
5. Membuat skala prioritas dalam pengadaan dan atau penambahan aset
6. Membuat berbagai pertimbangan solusi non-aset untuk mengurangi kebutuhan akan aset

E. Pengakuan dan Pengukuran Aset atau Aktiva
1. Biaya historis atau historical cost, aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan
2. Biaya kini atau current cost, aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas seharusnya bila aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang
3. Nilai realisasi atau penyelesaian atau realizable/settlement value, aset dinyatakan dalam jumlah kas (setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal)
4. Nilai sekarang atau present value, aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal

F. Jenis Aset atau Aktiva
1. Konvertibilitas (convertibility), adalah kemudahan suatu aset untuk dapat ditukarkan menjadi uang tunai, di antaranya,
a. Aset Lancar (aktiva lancar), aset lancar atau aktiva lancar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Current Assets ini aset yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi kas (uang tunai) dan setara kas (biasanya dalam satu tahun). Aset lancar juga disebut aset likuid. Contoh: kas, surat-surat berharga (saham, obligasi), piutang dagang, perlengkapan kantor, persediaan barang dagang, deposito jangka pendek
b. Aset Tidak Lancar (aktiva tidak lancar), aset tidak lancar atau aktiva tidak lancar (non-current assets) adalah aset yang tidak mudah dan mudah dikonversi menjadi uang tunai dan setara kas. Aset tidak lancar juga disebut aset tetap, aset jangka panjang, atau aset keras. Contoh: tanah, bangunan, mesin, peralatan, paten, merek dagang

2. Keberadaan Fisik (physical existence), berdasarkan keberadaan fisik, aset dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu tangible assets (aset berwujud) dan intangible assets (aset tidak berwujud)
a. Aset Berwujud (tangible assets), aset berwujud atau tangible assets adalah aset yang memiliki keberadaan fisik (kita dapat menyentuh, merasakan, dan melihat). Contoh: tanah, bangunan, mesin, peralatan, kas, peralatan kantor, persediaan barang dagang, surat berharga (saham, obligasi)
b. Aset Tak Berwujud (intangible assets), aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki keberadaan fisik. Contoh: good will (nilai lebih yang dipunyai perusahaan dikarenakan keistimewaan tertentu), hak paten, hak cipta, hak sewa, merek dagang, izin, kekayaan intelektual perusahaan

3. Penggunaannya (usage), aset atau aktiva juga dapat diklasifikasikan berdasarkan Penggunaannya. Berdasarkan penggunaan operasionalnya, aset diklasifikasikan sebagai aset operasi atau aset non-operasional.
a. Aset Operasi (operational assets), aset operasional adalah aset yang diperlukan dalam operasi bisnis sehari-hari. Dengan kata lain, aset operasi digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh: kas, persediaan, bangunan, mesin, peralatan, hak paten, hak cipta, goodwill
b. Aset Non-Operasi (assets non-operational), aset non-operasional adalah aset yang tidak diperlukan untuk operasi bisnis sehari-hari tetapi masih dapat menghasilkan pendapatan. Contoh: investasi jangka pendek, surat berharga (saham, obligasi), tanah kosong, penghasilan bunga dari deposito tetap


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Aset (Aktiva), Karakteristik, Siklus Hidup, Perencanaan, Pengukuran, dan Jenisnya"