Definisi Budaya Populer, Proses, Ciri, Jenis, Contoh, Dampak dan Perkembangannya di Indonesia

Pengertian Budaya Populer
Budaya Populer

A. Definisi Budaya Populer
Secara etimologi, Budaya pop (cultural popular), berasal dari bahasa Spanyol dan Portugis, memiliki makna yaitu merupakan unsur kebudayaan yang bersumber dari rakyat. Berdasar pada perspektif bahasa dan kebudayaan Latin, budaya populer lebih banyak mengarah pada adanya pemikiran-pemikiran tentang perkembangan kebudayaan dari kreativitas orang kebanyakan di masyarakat (Lull, 1997: 85). Kebudayaan popular berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang. Menurut Ben Agger, sebuah budaya yang akan masuk dunia hiburan maka budaya itu umumnya menempatkan unsur popular sebagai unsur utamanya. Budaya itu akan memperoleh kekuatannya manakala media massa digunakan sebagai penyebaran pengaruh di masyarakat (dalam Burhan Bungin, 2009:100).

Istilah budaya populer muncul pada abad ke-19 atau lebih awal untuk merujuk pada pendidikan dan culturedness pada kelas bawah. Istilah tersebut mulai menganggap pengertian budaya kelas bawah terpisah (dan terkadang bertentangan dengan) pendidikan sejati menuju akhir abad, penggunaan yang kemudian menjadi mapan ketika periode antarperang. Demikian, pada awal perkembangannya di Eropa, budaya populer lebih banyak dimaknai sebagai budaya yang melekat dengan kehidupan masyarakat pada kelas sosial bawah, di mana menjadi pembeda dari budaya pada elite tertentu yang tinggi. Namun saat ini istilah tersebut memiliki makna sebagai budaya untuk konsumsi massa, yang diciptakan serta dinikmati secara massal.

Budaya populer merupakan hasil kreasi masyarakat industrial, yang kemudian terjadi interpretasi makna dan hasilnya diwujudkan dalam kebudayaan yang ditampilkan secara dominan, serta didukung dengan kemajuan teknologi produksi, dan penggandaan masal, dengan tujuan agar dapat lebih mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Sehingga dalam perkembangannya, budaya pop membentuk arus perputaran dalam kehidupan yang dinilai dapat mewakili suatu pandangan tentang suatu ketergantungan yang saling menguntungkan dalam lingkup yang relatif kompleks, serta memiliki nilai-nilai yang berpengaruh kuat pada masyarakat dan lembaga-lembaganya dengan beragam cara.

Kebudayaan pop terutama merupakan kebudayaan yang diproduksi secara komersial dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa tampaknya ia akan berubah di masa yang akan datang. Budaya populer merupakan serangkaian piranti hiburan serta merupakan produk yang diperdagangkan untuk kepentingan materi dalam tujuan mencari keuntungan, meskipun terkadang di sisi lain, budaya populer diciptakan untuk kepentingan lain, seperti halnya kepentingan dalam menciptakan tipe budaya politik. Hal ini memberikan fakta bahwa budaya populer bertautan pada banyak aspek, seperti konsumsi, fashion, politik, dan lain-lain.

Pengertian Budaya Populer Menurut Para Ahli
1) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), budaya populer adalah budaya yang dikenal dan digemari kebanyakan masyarakat pada umumnya, relevan dengan kebutuhan masyarakat pada masa sekarang, serta mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga memunculkan perspektif budaya pop sebagai suatu budaya yang sudah berkembang kemudian menjadi kebiasaan yang digemari oleh banyak masyarakat.
2) Stuart Hall, budaya populer adalah budaya sebagai suatu pertunjukkan yang menampilkan ranah sesuai dengan kesepakatan bersama dalam masyarakat, serta di dalamnya terkandung ketahanan yang mengakar kuat. Budaya pop merupakan ranah berlangsungnya penguasaan terhadap kelompok tertentu dengan kesepakatan nilai-nilai sosial dari paham penguasa yang mendominasi.
3) Antonio Gramsci, mengkaitkan budaya populer dengan konsep hegemoninya, mengacu pada cara kelompok dominan dalam suatu masyarakat mendapatkan dukungan dari kelompok subordinasi melalui proses kepemimpinan, intelektual, dan moral.
4) Williams, mendefinisikan kata populer menjadi empat pengertian yaitu (1) banyak disukai orang; (2) jenis kerja rendahan; (3) karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang; (4) budaya yang memang dibuat oleh orang untuk dirinya sendiri.
5) Chris Barker, kebudayaan pop dipandang sebagai makna dan praktik yang dihasilkan oleh audiens pop pada saat konsumsi dan studi tentang kebudayaan pop terpusat pada bagaimana dia digunakan.
6) Burhan Bungin, kebudayaan popular berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu seperti mega bintang, kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan sebagainya.

Menurut Ben Agger pemikiran tentang budaya popular dapat dikelompokan dalam beberapa hal di antaranya:
1) Budaya dibangun berdasarkan kesenangan namun tidak substansial dan mengentaskan orang dari kejenuhan kerja sepanjang hari
2) Kebudayaan popular menhancurkan kebudayaan tradisional
3) Kebudayaan menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi kapitalis Marx
4) Kebudayaan popular merupakan budaya yang menetes dari atas (Burhan Bungin, 2009: 100).

B. Proses Budaya Populer
Budaya pop tidak terlepas dari peran media, media menjalankan perannya sebagai penyebarluasan teknologi informasi dan hiburan, juga sebagai institusi pencipta dan pengendali pasar komoditas dalam suatu lingkungan sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat secara sadar atau tanpa sadar telah menyerapnya sebagai suatu kebudayaan yang berkembang. Dalam prosesnya, konsumen penikmat budaya pop mengkonsumsi lalu menelaah informasi sebagai bahan untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini telah terjadi proses adopsi oleh masyarakat terhadap budaya populer. Hingga pada akhirnya, jenis produk dan yang diproduksi dalam beragam keadaan dan disebarluaskan melalui peran media akan diserap oleh publik sebagai suatu produk kebudayaan, kemudian hal ini berimplikasi pada proses terjadinya syarat interaksi sosial yang erat antara media dan masyarakat.

C. Ciri-ciri budaya populer
1) Tren, sebuah budaya yang menjadi tren dan diikuti atau disukai banyak orang berpotensi menjadi budaya populer
2) Keseragaman bentuk, sebuah ciptaan manusia yang menjadi tren akhirnya diikuti oleh banyak penjiplak. Karya tersebut dapat menjadi pionir bagi karya-karya lain yang berciri sama, sebagai contoh genre musik pop (diambil dari kata popular) adalah genre musik yang notasi nada tidak terlalu kompleks, lirik lagunya sederhana dan mudah diingat
3) Adaptabilitas, sebuah budaya populer mudah dinikmati dan diadopsi oleh khalayak, hal ini mengarah pada tren
4) Durabilitas, sebuah budaya populer akan dilihat berdasarkan durabilitas menghadapi waktu, pionir budaya populer yang dapat mempertahankan dirinya bila pesaing yang kemudian muncul tidak dapat menyaingi keunikan dirinya, akan bertahan-seperti merek Coca-cola yang sudah ada berpuluh-puluh tahun
5) Profitabilitas, dari sisi ekonomi, budaya populer berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar bagi industri yang mendukungnya

D. Jenis Budaya Populer
1) Televisi, televisi merupakan media eletronik yang berkembang pesat dalam kehidupan masyarakat. Seiring perkembangannya, televisi menjadi salah satu ikon budaya populer yang sangat digemari, dan banyak mempengaruhi kehidupan dari berbagai sisi
2) Fiksi, merupakan cerita yang dikembangkan dari imajinasi, atau dengan kata lain secara tersirat, ditulis bukan berdasarkan sejarah atau fakta. Budaya populer menciptakan ribuan fiksi yang dikonsumsi masyarakat
3) Film, merupakan serangkaian gambar diam, yang ditampilkan pada layar lebar atau sinema kemudian menciptakan ilusi gambar bergerak. Ilusi optik ini menyuguhkan tontonan dengan gerakan runtut yang berkelanjutan antara objek yang berlainan. Proses penciptaan film menggabungkan aspek seni dan industri
4) Surat Kabar dan Majalah, merupakan media cetak yang disajikan untuk menyuguhkan beragam informasi kepada masyarakat melalui sajian tulisan. Surat kabar dan majalah sangat digemari masyarakat luas dalam menggali berita maupun informasi
5) Musik Pop, musik pop merupakan salah satu genre musik. Kata pop berasal dari populer, di mana musik pop merupakan musik yang populer di kalangan masyarakat, banyak digemari oleh masyarakat. Sebagai salah satu bentuk budaya populer, musik pop mudah dicerna dan diterima oleh kebanyakan masyarakat pada umumnya

E. Contoh Budaya Populer
Budaya populer dapat dicontohkan dalam berbagai tindakan sebagai berikut,
1) Shoping, merupakan aktivitas pengisi waktu luang yang paling populer bagi masyarakat modern. Sehingga tak heran seiring dengan perkembangan zaman, kian menjamur banyak mal-mal, restoran atau foodcourt, bioskop, persewaan atau penjualan video disk, tempat makan cepat saji, tempat-tempat hiburan, butik, dan sebagainya.
2) Demam Korea (Korean wave), komponen- komponen budaya populer Korea ini memiliki pengaruh yang relative besar pada negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, penyebaran budaya nasional yang bersifat popular Korea bermula dari penanyangan beberapa drama Korea pada awal tahun 2000 an.
3) Korean Pop (K Pop), setelah keberhasilan budaya populer korea menguasai pasar Indonesia, serta memikat masyarakat luas dengan dramanya, Korea pun mulai mengembangkan dengan penciptaan musik Korea. Korean Pop (Musik Pop Korea) disingkat K-pop, adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan

F. Dampak dari Budaya Popular
1) Dampak positif
a. Masyarakat bergerak maju, dengan adanya budaya popular ini masyarakat bergerak maju, maksudnya adalah dari yang awalnya tradisional menjadi masyarakat yang modern
b. Beragamnya model berpakaian, adanya budaya popular ini menyebabkan banyaknya model berpakaian bagi masyarakat sehingga dapat memilih dan menyesuaikan model berpakaian yang mereka inginkan
c. Dapat mengetahui budaya lain, dengan adanya media massa yang menayangkan budaya lain ini, kita sebagai masyarakat Indonesia dapat mengetahui bagaimana budaya yang ada dan berkembang di negara lain

2) Dampak negatif
a. Kekaburan makna dan pergeseran nilai, kekaburan makna dan pergeseran nilai disini disebabkan oleh media massa yang dengan sengaja tidak secara langsung memaparkan budaya tersebut namun mereka mengelola budaya yang akan disebarkan agar masyarakat lebih mudah dalam menerima budaya baru yang akan diterima. Dengan pengolahan tersebut masyarakat akan secara tidak sadar menerima budaya baru dan akan diadopsi oleh masyarakat. Budaya tersebut menjadi popular karena diadopsi oleh masyarakat secara luas. Sehingga hal tersebut akan mengaburkan makna dan akan menggeser nilai dari sebuah budaya yang sesungguhnya.
b. Media ciptakan gaya hidup sebagai cerminan budaya populer, tayangan yang di berikan dengan sengaja oleh media massa akan membentuk gaya hidup dalam masyarakat, sehingga masyarakat akan menciptakan atau mengusung budaya baru dan akan membentuk perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma budaya Indonesia. Contohnya adalah pergaulan bebas, materialistik, dan individualistis.
c. Hilangnya jati diri bangsa Indonesia, perilaku-perilaku yang disebabkan oleh budaya popular ini tentu saja akan menjadi kebudayaan baru jika intensitas mereka mengandopsi budaya popular ini berlebihan. Budaya baru tersebut tentu saja akan menggilas atau menggeser budaya Indonesia atau budaya lokal yang mengutamakan nilai dan norma kesopanan dan budi pekerti luhur sebagai adat budaya Indonesia.

G. Budaya Popular di Indonesia
Globalisasi serta kemajuan teknologi dan komunikasi merupakan hal utama yang menyebabkan Budaya Popular dapat berkembang di Indonesia. Masyarakat Indonesia di sini bisa dikatakan sebagai konsumen yang terkena dampak dari dua hal tersebut, pada kenyataannya banyak masyarakat yang sudah berubah dari dulu yang bersifat tradisional sekarang sudah menjadi modern. Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia sendiri juga sudah terkena oleh budaya populer, masyarakat Indonesia khusunya yang banyak memiliki media massa dan dapat mengaksesnya dengan mudah. Masyarakat Indonesia dalam hal ini mereka melihat tayangan-tayangan yang diberikan oleh media massa, dengan tidak sengaja mereka akan terbawa oleh arus budaya popular tersebut. Dengan hal tersebut budaya popular masuk dan berkembang cepat di Indonesia, sekarang masyarakat menjadi mengikuti budaya-budaya yang berasal dari luar yang secara sengaja diberikan oleh pihak media untuk mendapatkan keuntungan dari tanyangannya.

Budaya Popular yang ada di Indonesia sangatlah banyak dan berganti-ganti sering berubahnya waktu dan dari pengaruh media massa sendiri yang menentukan budaya apa yang akan diberikan terhadap masyarakat Indonesia. Contohnya adalah apa yang ada di sekitar lingkungan kita sendiri, yaitu lingkungan akademisi atau mahasiswa dan lainnya. Generasi muda Indonesia sekarang entah dengan sadar maupun tidak sadar sudah mengadopsi budaya populer yang diberikan oleh media massa, ada banyak contohnya yaitu dari segi gaya berpakaian, cara berbicara, cara berpenampilan, dan dalam kehidupan kesehariannya.

Kalangan generasi muda sekarang sudah banyak pilihan untuk menentukan style mereka sendiri-sendiri yang sesuai passion mereka. Mereka dapat meniru apa yang sedang trend di Indonesia yang berkiblat ada budaya negara lain. Contohnya: celana jeans, model baju yang beragam, gaya rambut, pewarnaan rambut, dan barang apa yang akan mereka bawa seperti halnya tas dan aksesoris lainnya yang sedang trend. Kemudian dari gaya mereka berbicara, budaya yang ada sekarang generasi muda sudah tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dalam kehidupan sehari-hari mereka dalam berbicara justru menggunakan bahasa gaul yang mereka ciptakan sendiri. Contohnya: adalah bahasa-bahasa yang tidak ada dalam kamus besar bahasa Indonesia seperti baper, kuy, yoi, shap, dan masih banyak lainnya. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari Budaya Populer yang ada dan berkembang di Indonesia.


Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

1 comment for "Definisi Budaya Populer, Proses, Ciri, Jenis, Contoh, Dampak dan Perkembangannya di Indonesia"